Melihat Ritual Sakral Siraman Gong Sekati Peninggalan Wali Songo di Keraton Kanoman

Melihat Ritual Sakral Siraman Gong Sekati Peninggalan Wali Songo di Keraton Kanoman

CIREBON - Tradisi siraman atau cuci Gong Sekati peninggalan Wali Songo, kembali dilaksanakan yang menandai salah satu rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW di Keraton Kanoman.

Pencucian gong tersebut diawali dengan doa-doa yang dipimpin Patih Keraton Kanoman, M Qodiran. Kemudian, perangkat itu dikeluarkan satu per satu untuk dicuci.

Tidak hanya itu, beberapa perangkat gong yang hanya dimainkan menjelang Muludan itu, digosok menggunakan sabut kelapa dan serbuk bata.

Satu per satu kemudian dimandikan. Yang terlebih dahulu dibersihkan adalah gong peninggalan Wali Songo.

Prosesinya langsung dilakukan oleh Patih Keraton Kanoman, setelah sebelumnya merapal doa-doa.

Tradisi siraman gong sekati tiap tahun selalu ada sebagai rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Lebih dari itu, siraman gong sekati bukan hanya ritual seremoni semata, tapi punya filosofi dan makna.

Sejumlah warga juga nampak berebut air bekas mencuci Gong Sekati, karena percaya dengan keberkahan.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina mengungkapkan, ritual siram Gong Sekati. Yang dikeluarkan dari Bangsal Pejimatan menuju langgar.

\"Dibersihkan dengan air kembang, air kelapa, abu gosok dan asem,\" kata Arimbi, kepada radarcirebon.com, Jumat (15/10/2021).

Nanti malam, kata Arimbi, akan dibunyikan Gong Sekati. Atau disebut dengan Awit Muni Gong Sekati. Yang akan dibunyikan selama beberapa hari ke depan.

\"Maknanya bersih-bersih, kita membersihkan benda yang akan dipakai dalam tradisi muludan. Tapi makna lainnya, jiwa kita, pikiran kita harus bersih,\" tuturnya. (rdh)

Baca juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: